Masa yang berlalu dan tidak kembali



Sejak dulu aku selalu berfikir siapapun yang sudah memutuskan untuk pergi dari hidupku, berarti tidak akan ada pintu untuk kembali. Seindah apapun dia. Sebaik apapun dia. Seberapapun berartinya dia untukku.

Dulu waktu Sekolah Menengah Atas (SMA) aku cukup dengan dengan serorang mahasiswa di salah satu pergurungan tinggi swasta di Jogja. Panggil saja Andi, orangnya ramah bersahaja juga sangat baik padaku. Kami sering jalan bareng seru-seruan bareng. Bahkan dia tidak malu memperkenalkan aku pada teman-temannya. Tapi meski bergitu aku tidak pernah tahu apa arti diriku dalam hidupnya.
Kami begitu dekat aku tidak tahu apakah dia menggangpku sebagai adik saja atau wanita.

Aku sering mengalami perang batin dalam hatiku, tapi meski begitu dia sellau bisa membuatku bahagia. Setiap hari adalah cerita yang membahagiakan untukku. 

Suatu hari saat aku menggoreng telur tiba-tiba sebelah wajahku terkena minyak panas. Dan waktu itu pas banget dia telephone dan langsung datang ke rumah. Dia dengan telaten mengobati luka bakarku. Aku sangat takut ku pikir wajahku gosong sebelah tapi untung tidak.heheee..

Dia selalu datang dan ada saat aku butuhkan. Saat malam kita sering menikmati indahnya rembulan sambil berhayal tentang dunia.

Suatu hari saat musim panas tiba, udara begitu hangat dan langit berwarna biru cerah. "aku pengen ke pantai."aku bicara seperti itu sambil menatap langit dan tiba-tiba dia langsung mengajakku pergi ke pantai. Meleleh hati ini rasanya mendengar suaranyan mengatakan itu. Wanita mana yang tidak tersentuh dengan hal itu. Dan kitapun pergi ke pantai saat itu juga. Pantai selalu indah dengan siapapun kita pergi, tapi kali ini pantai terasa sungguh-sungguh indah. 

Dia sosok yang lelaki yang sungguh gentle buatku. Apapun yang dia katakan itu yang dia lakukan. 
Dulu juga Dia selalu menepati apa yang dia katakan, buat Andi setiap katanya adalah janji dalam hati.
Tapi tiba-tiba semua berubah. Hal yang paling aku takuti terjadi. Dan hal yang paling aku benci dia lakukan. PERGI TANPA KATA. Dengan alasan ingin fokus skripsi dia pergi tiba-tiba. Andi pindah kos, ganti no HP. Semua hal yang bisa membuatnya terhubung denganku dia tinggalkan. Yang paling menyakitkan aku dengan semua itu dari sahabatnya yang bahkan dia juga tidak tahu kabarnya saat itu.

Bayangkan Betapa sakit luar biasanya hatiku saat itu. Tanpa status apapun it's ok. Aku tidak pernah menggungkapkan bagaimana perasaanku dan tidak masalah. Aku bisa memendamnya dalam hatiku. Aku juga tidak pernah berfikir bahwa kita akan memiliki status. Buatku semua terlalu indah, dan akan sangat menyakitkan jika harus terungkapkan semua. Dulu aku pernah memintanya berjanji bertemu denganku saat aku bisa lulus kuliah, tapi dia menolaknya. Dia tidak ingin memberiku janji yang memang tidak bisa dia tepati.

Tiga hari ...tiga malam aku menangis. Semua makanan seperti tidak memiliki rasa..semuanya seperti pahit. Dan aku berjanji pada diriku sendiri, cukup tiga hari ini aku menangis tidak untuk selamamnya. Aku keras terhadap dirisendiri karna aku tidak ingin hidup dengan rasa sesal dan marah yang mungkin tidak perlu ada, karna mungkin diapun tidak pernah memikirkannya. 

Setelah tiga hari aku bertekat mencari seorang kekasih setidaknya untuk membuatku lupa sementara. Aku tidak ingin terbelenggu oleh kenangan yang hanya meninggalkan luka. Semua kenangan tanpa ending yang membahagiakan adalah kisah sedih yang patut dilupakan. Betapa egoisnya pikiranku ini tapi inilah yang menguatkanku atas segala masalah yang datang hingga detik ini. Dan aku tidak pernah menyesal atas keputusanku.

Tiga atau empat tahun setelah Andi pergi, salah satu temannya memberikanku akun facebooknya waktu itu. Dan aku langsung menghubunginya tanpa berfikir panjang, bukan karna rindu tapi aku begitu penasaran seperti apa hidup yang dia pilih setelah meninggalkanku. Dan balasan dari pertanyaan "Apakabar,kak?" sungguh mengejutkanku "Hal yang sudah berlalu hanya akan tinggal di masa lalu." wow... sungguh aku tidak bisa berkata apapun saat itu dan setelah itu dia blokir FBku. 



Setidaknya tidak ada rasa yang tertinggal atau penasaran buatku. Semua sudah memiliki jawaban tersendiri. Dan aku menerima semua itu.

Sebelas tahun kemudian saat semua tidak mungkin dengan berani Andi datang kerumahku. aku tidak tahu apa yang harus aku katakan karna buatku tidak ada hal yang perlu di ceritakan. Dan tidak perlu untuk di ulang. Dan apa lagi saat ini aku sudah memiliki prioritas utama dalam hidupku suamiku. Aku sudah memiliki yang aku tunggu selama ini. Mungkin aku terlihat jahat tapi aku tidak ingin menimbulkan fitnah ataupun masalah jadi aku hanya menyapanya lalu pergi.

Sungguh aku berharap saat ini hidupmu bahagia dengan semua hal yang kamu inginkan. Tidak ada cerita atau hutang diantara kita. Jangan kembali hanya untuk bertanya. Karna tempat itu sudah dimiliki orang lain. Orang yang aku pilih. Orang yang menerimaku dengan semua kekuaranganku.

Jangan pergi kalau masih ada rasa. Jangan Kembali karna menyesal hidup tidak semudah itu.

Komentar

Posting Komentar