Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Aku

Aku anak pertama dari empat bersaudara. Bisa di bayangkan seperti apa rasanya menjadi anak pertama. Saat ini aku sudah menikah dan tinggal di rumah keluargaku, karna janjiku dengan ayahku sehingga aku harus memilih tetap satu rumah. Ayahku tidak bisa melepaskanku kalau belum punya rumah sendiri. Intinya aku dan suami belum memiliki rumah sendiri. Berat memang rasanya berada pada posisi ini saat ini. Tanggung jawab sebagai anak pertama melekat padaku, bagaimana dan seperti apa kewajiban yang harus aku lakukan. Suamiku bukan orang jawa secara adat kami berbeda, terkadang itu menjadi persoalan kami. Siapa yang harus mengalah dan solusi seperti apa yang kita miliki. Ayahku yang sudah sepuh (sudah tua) membuatku harus lebih perhatian lagi. Dan suamiku yang dasarnya memang memiki sikap yagng lembut terkadang merasa cemburu dengan sikapku. Suamiku 

KECEWA

Gambar
Rasa kecewa sunggu sangat menyesakkan meski bisa bertahan tapi bukan untuk selamamnya. Kekecewaan yang dalam hanya akan menjadi bom waktu. Menunggu saatnya kehilangan kendali. Menunggu untuk terlupakan. Tapi memangnya adakah kekecewakan yang mudah di lupakan? Pernahkah merasa di bohongi atau di khinati itulah penyebab awal dari kekecewaan yang dalam. Terkadang kaum pria (dalam sebuah hubugan perempuan dan laki-laki) tidak menyadari akan hal itu. Karna kekecewaan mejadi akibat terbesar dalam perpisahan. Seorang perempuan mungkin bisa saja melupakan kebohongan pertama seorang pria tapi bukan berarti itu tidak di hitung. Perempuan bisa saja memaafkan pengkhianatan untuk yang pertama kalinya, tapi bukan berarti itu terhapus begitu saja. Semua berawal dari komitment dan komuniaksi sejak awal hubungan. Memafakan itu mudah tapi melupakan kekecewaan itu sulit. Saat merasa tidak nyaman karna kebohongan seorang lelaki tapi si perempuan masih memiliki perasaan biasanya akan ce...

Jenuh

Gambar
Rasanya jenuh berdiri d antara titik balik dua arah. Melawan atau bertahan. Memepertaruhkan hati dan kenyamanan. Ingin rasanya berbalik arah berhenti di sini saja...seperti ini saja. Tapi sejak kapan hidup hanya seperti ini saja, sejak kapan hidup hanya begini-begini saja... Adanya jenuh ini adalah pertanda harus adanya perubahan Harus adanya pergantian Atau ini terlalu berbahaya untuk di lalui Atau ini hanya rindu yang tak bertuan Entahlah.. Rasanya menjebak jika ku jawab Seperti terpenjara dalam labirin pemikiranku sendiri Adakah jawaban Adakah makna dari waktu ini Biasakah aku mengerti.. hanya dengan merasakananya saja hanya dengan aku percaya saja